Posted by Unknown | 0 comments

mau beribadah umroh / haji atau mau selfie? bagaimana menurut islam


Demam Selfie telah melanda sebagian para jamaah haji dalam beberapa hari. Mereka berfoto ria dengan pose sambil berdoa di beberapa tempat suci. Mereka merekam diri mereka yang sedang berjalan di sekitar Ka’bah, mencium Hajar Aswad, duduk di dekat gunung Safa atau Marwa atau berdiri di dekat kubah hijau masjid Nabawi. Banyak para ulama dan para jamaah lain yang kecewa dan mengecam perilaku selfie berlebihan dari para jamaah.

Mengabadikan moment yang sedang terjadi, kemudian mengunggahnya di social media agaknya sudah menjadi budaya masyarakat modern yang tidak bisa lepas dari gadget dan handphone mereka. Kehidupan “nyata” masyarakat modern rupanya  sudah terhubung dengan teman-teman “maya” sehingga bila ada sesuatu yang bagus rasanya ada yang kurang kalau mereka tidak tahu dan saling berkomentar tentang apa yang sedang terjadi. Begitu juga ketika melaksanakan ibadah umroh di tanah suci, banyak juga yang tergoda untuk melakukan foto selfie saat umroh terutama ketika Thawaf di baitulloh dengan berfoto pribadi dengan latar belakang  Kabah. Pertanyaannya bolehkah sebenarnya hal tersebut dilaksanakan selama proses ibadah umroh?

Ali bin Abdul Aziz Al-Shibal salah seorang anggota komite kesadaran haji dan dosen di Majmaah University, demikian ulama saudi tersebut mengatakan foto selfie saat umroh dan haji  berpotensi untuk pamer dan ini berbahaya karena akan menggugurkan amal yang dilakukan saat haji atau umroh di tanah suci. Mengambil gambar agar orang lain tahu atau sedang menunjukkan bahwa anda sedang melakukan amal kebaikan  bisa mempengaruhi kemurnian niat dan mengaburkan tujuan anda dalam beribadah. Berikut ini pendapat beliau yang lain mengenai hal ini:

1) Ketika melaksanakan ibadah haji dan umroh jamaah  harusnya bisa lebih fokus beribadah di tanah suci, dan membuang jauh-jauh hal yang bisa merusak ibadah.
2) Masyarakat muslim hendaknya bangga dengan identitas diri mereka dan tidak begitu saja mengikuti sesuatu walaupun itu sedang trend.
3) Beberapa ulama setuju foto dilarang digunakan kecuali untuk tujuan tertentu seperti foto di acara-acara penting, mengambil foto pelaku kriminal, membuat kartu penduduk, mengajar dan untuk media belajar.

Karena pentingnya perkara ini maka lanjut Al Shibal akan dilakukan kampanye pada musim haji dan umroh. Kampanye akan ditujukan kepada masyarakat muslim yang berpendidikan dan muslim yang lain agar menjauhi kebiasaan yang tidak islam

adapun hukum selfie menurut islam dikutip dari  hadist "(Baginda) Muhammad SAW melarang gambar ada di dalam rumah dan beliau juga melarang membuat gambar." Hadits Riwayat Tirmizi Nomor 1749.

sedangkan ciri2 gambar adalah:
" (Ciri-ciri) gambar adalah terdapat kepala, apabila kepala (gambar) itu dihilangkan, maka bukan lagi dikatakan gambar." (HR Al Baihaqi 7/270)."

Seorang ulama yang berbasis di Jeddah, Sheikh Assim Al-Hakeem, mengatakan: “Berfoto tanpa alasan yang sah masih menjadi perdebatan di kalangan para ulama. Namun, meskipun terjadi perbedaan pendapat, tidak boleh ada perselisihan apapun dalam arti dan esensi di balik dari pelaksanaan ibadah haji. Hal ini didasarkan pada ketulusan dan mengikuti sunnah. Nabi (saw) ketika beliau menunaikan ibadah haji, beliau berdoa: Ya Allah, saya memohon kepada-Mu haji yang tidak mengandung kesombongan atau pamer. Mengambil foto selfies dan video tersebut tentu bertentangan dengan keinginan Nabi kami.”

Ulama terkenal Sheikh Abdul Razzaq Al-Badr memperingatkan terhadap perilaku jamaah yang suka berfoto ria selama menunaikan ibadah haji. Ia mengatakan: “Ketika Nabi (saw) mencapai Miqaat ia akan berkata: Ya Allah jadikanlah haji ini tanpa riya (pamer) dan tanpa berusaha untuk didengar orang. permohonan ini beliau ucapkan di Miqaat. Dan setelah melakukan permohonan ini diikuti dengan tindakan dan berjuang untuk melawan hawa nafsu. Tapi sekarang di Miqaat banyak orang yang mengambil gambar sebagai kenang-kenangan. Mereka berfoto pada saat tawaf, wukuf di Arafah, dan saat sedang melempar jumrah.”

“Seolah-olah tujuan dari perjalanan ini hanyalah untuk berfoto, bukan beribadah. Dan ketika mereka kembali ke rumah mereka berkata: ‘Ayo lihatlah saya, ini saya di Arafat, ini saya di Muzdalifah! Dan kami telah melihat beberapa orang ketika mereka siap untuk mengambil foto mereka mengangkat tangan mereka dengan pose sedang berdoa dengan khusyu’. Dan kemudian setelah mereka selesai berfoto mereka menurunkan tangan mereka, katanya.

Tren foto selfie memang sedang hangat saat ini dan marak di kalangan para artis atau selebritis. Namun, seperti yang telah disaksikan dalam beberapa hari terakhir, tampaknya para jamaah yang sedang menunaikan inadah haji pun tidak mau ketinggalan dalam mengikuti tren dunia, bahkan jika perilaku mereka bertentangan dengan apa yang dianjurkan oleh Nabi.


dikutip dari: berbagai sumber

0 comments: