Posted by Unknown | 0 comments

langkah pertama menuju baitullah dengan umroh


assalamualaikum....
langkah awal anda untuk menuju baitulllah dimana mendaftar haji sekarang amatlah mudah sehingga semua orang sekarang bisa berangkat pergi berhaji. hal ini berdampak pada lamanya menunggu keberangkatan yang bertahun. solusi dari rasa rindu kita kepada tanah suci hanya bisa terobati dengan berumroh. silahkan menikmati jasa layanan kami dalam mengantarkan ibadah anda menuju baitullah yang mabrur.

A.COMPANY PROFILE WINATOUR & TRAVEL
Dirintis sejak Tahun 2002, PT Wisata Anugerah Abadi yang saat ini memiliki brand Wina Tour & Travel dan mendapatkan izin resmi dari Kementerian Agama D/597, berusaha melayani calon tamu Allah dengan sebaik-baiknya.

Wina Tour & Travel mengawali program Pelayanan Umroh di Tahun 2007 dengan pelayanan Ibadah Umroh dan Umroh Plus. Berbekal pengalaman mengelola perjalanan Umrahserta kualitas para pembimbing dan karyawan, alhamdulillah dari tahun ke tahun semakin banyak jamaah yang ikut bergabung dalam Umroh. Dan Wina Tour & Travel juga aktif sebagai anggota AMPHURI ( Asosiasi Muslim Penyelenggara Perjalanan Umrah dan Haji) dan ASITA ( Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies )

Perlahan namun pasti, minat masyarakat terhadap jasa layanan bimbingan Umrah & Umroh Plus semakin tinggi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah jama’ah yang bergabung begitu signifikan di setiap Keberangkatan Ibadah Umroh.

Dalam pelaksanaan bimbingan, Wina Tour & Travel senantiasa membimbing serta mengarahkan semua jama'ahnya dengan pelaksanaan ibadah yang selaras contoh manasik Rasulullah Saw. Selain ditunjang oleh para pembimbing ibadah yang kompeten dan berpengalaman, juga pemilihan penginapan yang senantiasa dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Proses pelayanan kami lakukan mulai dari administrasi pendaftaran di kantor kami, pengurusan transportasi darat dan udara selama perjalanan ibadah, serta penyediaan akomodasi dan fasilitas selama di tanah suci. Semua itu dilakukan oleh para staf dan pembimbing ibadah terbaik kami yang meliputi : para petugas pemberangkatan di kantor, pembimbing ibadah yang akan membimbing dan melayani selama perjalanan ibadah, serta para muthowwif / guide lokal yang bertugas di tanah suci.

Dalam menentukan harga bagi para pengguna jasa, Wina Tour & Travel juga sangat bersahabat. Mengenai harga kami sangat toleran dan sangat bersaing dengan Biro Jasa lain. Dengan Motto “Kepuasan Anda adalah tujuan kami”, kami berupaya mengoptimalkan pelayanan danmengedepankan kenyamanan bagi para pengguna jasa.

B.PAKET PERJALANAN

Alhamdulillah, berkat perlindungan dan izin Allah SWT kami telah menyelenggarakan perjalanan Ibadah Umroh dan Umroh Plus dengan aman dan tertib dari tahun ke tahun serta beberapa Paket dan Layanan Jasa yang meliputi :
Paket Umroh Reguler 9, 12 & 14 Hari
Paket Umroh Ramadhan
Paket Umroh Plus Dubai
Paket Umroh Plus Turki
Paket Umroh Plus Mesir
Paket Umroh Plus Spanyol
Paket Umroh Plus Iraq & Iran
Paket Wisata Muslim
Paket Umroh / Wisata Muslim by Request
Paket Wisata Domestik & International
 Tiket Domestik & International
Outbound Tours
Inbound Tours
Reservasi Hotel
Visa & Passport
Transportasi
M.I.C.E

C.RESERVASI
Jalan Palmerah Utara No. 49C Kel Gelora, Kec Tanah Abang Jakarta Pusat 10270
Telephone : 021 53 666 368 - 021 53 666 369
Fax : 021 53 666 370
Email : operation@winatour.com

D. JAM KERJA LAYANAN
Buka Pada Hari : Senin - Jum’at Pukul 08.00 - 16.00 WIB
Buka Pada Hari : Sabtu Pukul 09.00 - 14.00 WIB

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN WINATOUR & TRAVEL
1.PROFESIONAL
Dengan di dukung Tour Operator & Marketing Eksekutif juga SDM yang berpengalaman dalam menangani berbagai paket wisata umum, wisata rohani, sampai penyelenggaraan paket khusus dari berbagai instansi baik swasta atau pemerintah dan di dukung oleh berbagai perusahaan / industry sarana pariwisata diseluruh kota tujuan wisata di Indonesia, kami menjamin program perjalanan wisata anda akan nyaman dan berkesan. Memberikan pelayanan dengan mututerbaik sesuai dengan keinginan konsumen merupakan tugas dan standar kerja kami.

2.EFISIENSI BIAYA
Insya Allah dengan harga Murah, Kompetitif maka Anda akan menghemat biaya perjalanan bila mengikuti Umroh bersama WINA TOUR & TRAVEL, karena seluruh keperluan dan kebutuhan perjalanan anda (akomodasi, restoran, dan fasilitas perjalanan lainnya) selama perjalanan akan di urus dan ditangani oleh WINA TOUR & TRAVEL, sehingga anda tidak perlu menghubungi, atau mengadakan survey lagi, yang semuanya akan memakan biaya tinggi.

3.MENGHEMAT WAKTU
Anda tidak perlu membuang waktu dan tenaga dalam merencanakan penyelenggaraan perjalanan umroh, bila harus mengurus izin - izin, harus mengorbankan aktifitas atau waktu berharga anda hanya untuk mengadakan survey, kami akan memilihkan akomodasi Hotel yang dekat dengan tempat Ibadah jadi Menghemat Waktu dan tenaga anda.

Demikian penawaran kami, mudah-mudahan apa yang kami tawarkan bisa menarik perhatian Bapak dan Ibu sekalian untuk menggunakan jasa kami dan Insya Allah kami WINA TOUR & TRAVEL bisa memberikan Perjalanan Umroh yang terbaik untuk anda.

PERIZINAN
Izin Kementerian Agama Republik Indonesia :
Nomor: D / 597 Tahun 2013

DI INFORMASIKAN KEPADA SELURUH MEMBER CCU
Untuk PEMBELIAN PIN AKTIFASI dilayani setiap
Hari Senin s/d Jum'at pukul 10.00 s/d 17.00, dan hari Sabtu pukul 10.00 s/d 14.00
Setelah proses pembayaran...

KANTOR PUSAT JAKARTA
JADWAL RUTIN SETIAP HARI SABTU
PUKUL 10.00 sd 12.00 WIB
Jl. Palmerah Utara No.49 C, Slipi - Jakarta Pusat
Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

mau beribadah umroh / haji atau mau selfie? bagaimana menurut islam


Demam Selfie telah melanda sebagian para jamaah haji dalam beberapa hari. Mereka berfoto ria dengan pose sambil berdoa di beberapa tempat suci. Mereka merekam diri mereka yang sedang berjalan di sekitar Ka’bah, mencium Hajar Aswad, duduk di dekat gunung Safa atau Marwa atau berdiri di dekat kubah hijau masjid Nabawi. Banyak para ulama dan para jamaah lain yang kecewa dan mengecam perilaku selfie berlebihan dari para jamaah.

Mengabadikan moment yang sedang terjadi, kemudian mengunggahnya di social media agaknya sudah menjadi budaya masyarakat modern yang tidak bisa lepas dari gadget dan handphone mereka. Kehidupan “nyata” masyarakat modern rupanya  sudah terhubung dengan teman-teman “maya” sehingga bila ada sesuatu yang bagus rasanya ada yang kurang kalau mereka tidak tahu dan saling berkomentar tentang apa yang sedang terjadi. Begitu juga ketika melaksanakan ibadah umroh di tanah suci, banyak juga yang tergoda untuk melakukan foto selfie saat umroh terutama ketika Thawaf di baitulloh dengan berfoto pribadi dengan latar belakang  Kabah. Pertanyaannya bolehkah sebenarnya hal tersebut dilaksanakan selama proses ibadah umroh?

Ali bin Abdul Aziz Al-Shibal salah seorang anggota komite kesadaran haji dan dosen di Majmaah University, demikian ulama saudi tersebut mengatakan foto selfie saat umroh dan haji  berpotensi untuk pamer dan ini berbahaya karena akan menggugurkan amal yang dilakukan saat haji atau umroh di tanah suci. Mengambil gambar agar orang lain tahu atau sedang menunjukkan bahwa anda sedang melakukan amal kebaikan  bisa mempengaruhi kemurnian niat dan mengaburkan tujuan anda dalam beribadah. Berikut ini pendapat beliau yang lain mengenai hal ini:

1) Ketika melaksanakan ibadah haji dan umroh jamaah  harusnya bisa lebih fokus beribadah di tanah suci, dan membuang jauh-jauh hal yang bisa merusak ibadah.
2) Masyarakat muslim hendaknya bangga dengan identitas diri mereka dan tidak begitu saja mengikuti sesuatu walaupun itu sedang trend.
3) Beberapa ulama setuju foto dilarang digunakan kecuali untuk tujuan tertentu seperti foto di acara-acara penting, mengambil foto pelaku kriminal, membuat kartu penduduk, mengajar dan untuk media belajar.

Karena pentingnya perkara ini maka lanjut Al Shibal akan dilakukan kampanye pada musim haji dan umroh. Kampanye akan ditujukan kepada masyarakat muslim yang berpendidikan dan muslim yang lain agar menjauhi kebiasaan yang tidak islam

adapun hukum selfie menurut islam dikutip dari  hadist "(Baginda) Muhammad SAW melarang gambar ada di dalam rumah dan beliau juga melarang membuat gambar." Hadits Riwayat Tirmizi Nomor 1749.

sedangkan ciri2 gambar adalah:
" (Ciri-ciri) gambar adalah terdapat kepala, apabila kepala (gambar) itu dihilangkan, maka bukan lagi dikatakan gambar." (HR Al Baihaqi 7/270)."

Seorang ulama yang berbasis di Jeddah, Sheikh Assim Al-Hakeem, mengatakan: “Berfoto tanpa alasan yang sah masih menjadi perdebatan di kalangan para ulama. Namun, meskipun terjadi perbedaan pendapat, tidak boleh ada perselisihan apapun dalam arti dan esensi di balik dari pelaksanaan ibadah haji. Hal ini didasarkan pada ketulusan dan mengikuti sunnah. Nabi (saw) ketika beliau menunaikan ibadah haji, beliau berdoa: Ya Allah, saya memohon kepada-Mu haji yang tidak mengandung kesombongan atau pamer. Mengambil foto selfies dan video tersebut tentu bertentangan dengan keinginan Nabi kami.”

Ulama terkenal Sheikh Abdul Razzaq Al-Badr memperingatkan terhadap perilaku jamaah yang suka berfoto ria selama menunaikan ibadah haji. Ia mengatakan: “Ketika Nabi (saw) mencapai Miqaat ia akan berkata: Ya Allah jadikanlah haji ini tanpa riya (pamer) dan tanpa berusaha untuk didengar orang. permohonan ini beliau ucapkan di Miqaat. Dan setelah melakukan permohonan ini diikuti dengan tindakan dan berjuang untuk melawan hawa nafsu. Tapi sekarang di Miqaat banyak orang yang mengambil gambar sebagai kenang-kenangan. Mereka berfoto pada saat tawaf, wukuf di Arafah, dan saat sedang melempar jumrah.”

“Seolah-olah tujuan dari perjalanan ini hanyalah untuk berfoto, bukan beribadah. Dan ketika mereka kembali ke rumah mereka berkata: ‘Ayo lihatlah saya, ini saya di Arafat, ini saya di Muzdalifah! Dan kami telah melihat beberapa orang ketika mereka siap untuk mengambil foto mereka mengangkat tangan mereka dengan pose sedang berdoa dengan khusyu’. Dan kemudian setelah mereka selesai berfoto mereka menurunkan tangan mereka, katanya.

Tren foto selfie memang sedang hangat saat ini dan marak di kalangan para artis atau selebritis. Namun, seperti yang telah disaksikan dalam beberapa hari terakhir, tampaknya para jamaah yang sedang menunaikan inadah haji pun tidak mau ketinggalan dalam mengikuti tren dunia, bahkan jika perilaku mereka bertentangan dengan apa yang dianjurkan oleh Nabi.


dikutip dari: berbagai sumber
Read more...
Posted by Fahrizal | 0 comments

galeri Keberangkatan dan Kepulangan Jamaah Umroh bulan Februari 2016

Alhamdulillah..
Keberangkatan dan Kepulangan Jamaah Umroh bulan Februari 2016 berjalan dengan SUKSES.
BarokaAllah untuk staff yg membantu atas tersenggaranya perjalanan ini, semoga menjadi umroh yang Mabruur dan Maqbuul.
Koordinator : Maulana Hp / WA 087887161062

PT Wisata Anugerah Abadi (Wina tour)
Jl.Palmerah Utara No.49C, Slipi - Jakarta Pusat
021-53666370 www.winatour.com

Read more...
Posted by Fahrizal | 0 comments

PROMO UMROH MURAH BINTANG 3 - BERANGKAT tgl 26 April 2016


PROMO UMROH MURAH BINTANG 3 - BERANGKAT tgl 26 April 2016
HARGA SUPER HEMAT Rp.23.450.000
by Emirates Airlines (landing Madinah)
TRAVEL UMROH RESMI IZIN KEMENAG RI, No D/597 2013
HOTEL MAKKAH : Taj al khalil / Al - Ghammas (+-200 meter) / setaraf *3
HOTEL MADINAH : Al Mukhtara International (+- 150 meter) / setaraf *3
Harga sudah termasuk:
1. Tiket pesawat (pp)
2. Akomodasi dan Visa Umroh
3. Makan sesuai program
4. Snack & Transportasi AC
5. Mutowif yang berpengalaman
6. Air zamzam 1 galon (5 ltr)
7. Ziarah kota Madinah, Makkah, dan Jeddah
8. Bagasi maks 30 kg atau sesuai ketentuan maskapai
9. Buku Do'a, ID Card
10.Pendamping Ibadah atau Tour Leader
Harga Belum Termasuk:
1.Buat baru, Tambah nama atau perpanjang paspor
2. Pengeluaran pribadi (laundry, Telepon, dll)
3.Biaya Kelebihan bagasi
4. tiket pesawat dan akomodasi bagi jamaah yang dari luar kota
5. Suntik vaksin maningitis
6. Transportasi penjemputan dari / ke bandara/airport
7. Perlengkapan ibadah dan Airport Tax Handling Rp.1.000.000 / orang
More info:
Telp: 021 53666368/9 , 53666370
Hp: 081808815712, 087887161062, 08118802955
Email: operation@winatour.com, marketing03@winatour.com
Alamat: Jl.Palmerah Utara No.49c .
Tanah abang - jakarta pusat
www.winatour.com
Read more...
Posted by Fahrizal | 0 comments

Tips dan Trik ketika umroh di mekah bersama wina tour

 

AGAR BELANJA MEMUASKAN

Berbelanja merupakan aktifitas utama kedua bagi jamaah umrah tanah suci. Belanja untuk kebutuhan
sendiri maupun untuk oleh oleh atau buah tangan bagi sanak famili dan kerabat di Tanah Air.
Cukup banyak pusat-pusat perbelanjaan yang tersedia di Makkah, Madinah maupun Jeddah. Selain toko-toko yang
buka terus sepanjang tahun. Tidak sedikit pula pedagang kaki lima dadakan yang mencoba meraih untung
dari kedatangan jamaah umroh.
Ada beberapa hal, yang bisa diperhatikan oleh Jamaah sebelum berbelanja berdasarkan pengalaman jamaah,
petugas dan beberapa laman.

BUATLAH PERENCANAAN BELANJA ANDA

Buatlah perencanaan belanja yaitu daftar barang yang diperlukan dan dibutuhkan. Hal ini agar tidak berlebihan dalam belanja dan bisa
disesuaikan dengan keuangan yang ada.
Jika ada barang-barang yang bisa dibeli di Tanah Air dan mungkin harganya lebih murah maka jamaah tidak perlu memaksakan diri, apalagi
kini sudah banyak toko oleh-oleh bernuansa tanah suci di Indonesia.
Banyak-baranglebih murah ( di Indonesia ), Kacang arab dan perlatan minum warna emas lebih murah di Surabaya,
Tanah Abang Jakarta atau Pasar Burung Makassar.

ATUR WAKTU TEPAT UNTUK TAWAF MALL

Jangan sampai kegiatan belanja–atau populer dengan candaan sebagai tawaf mall–justru mengganggu waktu ibadah. Untuk itu utamakan dulu
melakukan ibadah.
Ingat sesungguhnya tujuan utama anda berkunjung ke Tanah Suci yaitu untuk memanfaatkan waktu yang anda miliki untuk giat beribadah demi
ridho dari Allah SWT.

WAKTU YANG BISA DIPILIH :

– Usai ibadah dari masjidil Haram atau Masjid Nabawi
– Saat berziarah atau mengunjungi tempat bersejarah
– Setelah menuntaskan seluruh rukun umroh
– Saat transit di Jeddah menjelang kepulangan

JANGAN MALU DITERIAKI BAHIL OLEH PENJUAL

Sebelum membeli hendaknya melakukan survei beberapa toko untuk membandingkan harga, namun umunya untuk
barang-barang yang umum dibeli, harga tidak terlalu berbeda jauh.
Setelah ada barang yang diinginkan tidak ada salahnya menawar harga, apalagi jika ingin membeli barang dalam jumlah banyak karena biasanya diberikan
harga khusus.
Untuk Menawar barang tidak perlu khawatir karena sebagian besar penual atau penjaga toko di Tanah Suci mengerti bahasa Indonesia, bahkan tidak sedikit
penjaganya adalah warga Indonesia.
Namun, jika terlalu “kejam” menawar jangan heran jika pedagang mengatakan “Bahil..bahil..” atau “Pelit..pelit”.

LEBIH MURAH DI PUSAT PERBELANJAAN

Untuk memperoleh harga yang murah, tentu harus diketahui pusat-pusat perbelanjaan yang ada. Namun demikian, Jika Malas pergi Jauh, hampir di setiap
penginapan jamaah banyak terdapat penjual oleh-oleh haji dadakan yang harganya juga hampir sama dengan di pusat-pusat perbelanjaan.
Tapi di pusat perbelanjaan, variasinya lebih banyak :
– Di Makkah ada Pasar Zakfariah
– Di Jeddah ada Pasar Balad dan Bab Makkah
– Di Madinah ada Pasar Kurmadan pusat pertokoan di sejumlah basement hotel.

SIAPKAN UANG RIYAL

Tentu saja untuk berbelanja lebih nyaman jika menggunakan uang setempat. Selain bisa membawa dari Tanah Air maka jamaah juga bisa memiliki riyal
dengan cara :
1. Menukar uang rupiah maupun dolar menjadi riyal di “money changer” yang banyak tersedia di pusat perbelanjaan. Tentunya harganya bisa lebih mahal
dibanding di Tanah Air apalagi saat musim haji. Hal ini mungkin juga karena saat musim haji, permintaan terhadap riyal semkain tinggi.
2. Mengambil uang dari ATM bank setempat menggunakan kartu debet bank-bank Indonesia. Kartu debet dan kartu kredit bank Indonesia tentu saja bisa juga
digunakan di toko-toko yang sudah memasang alat untuk menerimanya. Hati-hati, lebih baik ditanya dulu apakah dikenakan biaya tambahan atau tidak.
Bahkan banyak toko yang juga mau menerima uang rupiah.
—————————————————————————————————————–
Assalamualaikum, Winatour Ada Promo Baru nih Promo Umroh MILAD Tour 10 Hari

Cuma $1575

Jadwal keberangkatan 5 Maret 2016
Buruan Pesan, Tempat Terbatas!!
Kontak Kami di :
Mobile : 087887161062 / 081808815712
Phone : 021 53 666 368 – 021 53 666 369
Fax : 021 53 666 370
Read more...
Posted by Fahrizal | 0 comments

TIPS MENGUNJUNGI WISATA RELIJI

TIPS MENGUNJUNGI WISATA RELIJI


Berwisata religi ke tempat suci termasuk salah satu kegiatan menyenangkan saat travelling. Selain memberikan pengalaman jalan – jalan yang berkesan, berwisata ke tempat ibadah kerap membekaskan kesan spiritual tersendiri. Tak jarang, beberapa travelers mengalami perubahan setelah melakukan wisata ini. Umumnya, mereka merasa lebih dekat dengan penciptanya, dan ada pula yang rasa toleransi beragamanya semakin besar karena mengetahui lebih banyak tentang ibadah pemeluk agama lain.
Nah, karena wisata yang satu ini tergolong spesial, tentu kamu tak bisa seenaknya saja saat seperti jalan-jalan ke tempat wisata lainnya, ada sejumlah peraturan khusus yang wajib kamu taati saat wisata ke tempat suci ini.
Berikut beberapa tips saat kamu mengunjungi tempat wisata religi. Yuk, simak!
1.    Berpakaian sopan
Buat kamu yang sudah sering berwisata religi, pasti tahu peraturan yang satu ini. Yup, wisata religi memang identik dengan rumah ibadah agama tertentu, sehingga berpakaian sopan adalah salah satu peraturan yang wajib ditaati oleh para pengunjungnya. Di sejumlah kuil-kuil bersejarah di Thailand misalnya, para pengunjung diwajibkan memakai pakaian serba panjang, bahkan di Wat Pho kamu harus melepas alas kaki saat melihat patung Budha tidur. Di Borobudur, setiap wisatawan juga disarankan untuk memakai kain batik yang telah disediakan oleh pengelola tempat wisata, sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya setempat.

2.            Cari informasi
Carilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai destinasi wisata yang bakal kamu kunjungi, apalagi jika erat kaitannya dengan tempat ibadah. Kamu bisa mencari info mengenai wisata religi dari berbagai sumber seperti internet, buku atau tempat dan kerabat yang pernah mengunjungi tempat tersebut. Gak ada salahnya juga kamu bertanya-tanya kepada petugas di lokasi mengenai batasan-batasan terhadap turis yang berkunjung, apa saja pantangan yang harus ditaati, misalnya.
3.            Hormati jemaat yang sedang beribadah
Seringkali, salah satu hal yang menjadi daya tarik wisata adalah para pelaku ibadah/jamaah yang sedang menjalankan ritual ataupun prosesi tertentu. Masih ingat tentang kontroversi perayaan Waisak di Candi Borobudur pada 2013 silam? Hal itu disebabkan oleh banyaknya turis/wisatawan yang memaksa mengambil foto para biksu dari jarak sedekat mungkin. Padahal, seharusnya para biksu tersebut sedang khusyuk berdoa. Hal – hal seperti ini tentu mengganggu mereka yang sedang beribadah dan sebaiknya dihindari. Silakan menikmati momennya, namun jangan sampai cara kamu menikmati itu, mengganggu prosesi yang sedang berlangsung.
4.            Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihan sudah sejak lama menjadi masalah serius bagi wisatawan. Di Indonesia, kayaknya sudah menjadi rahasia umum soal minimnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Nah, sebagai traveller terutama jika mengunjungi tempat ibadah, hal yang satu ini wajib banget kamu ikuti. Dengan menjaga kebersihan berarti kamu juga udah membantu menjaga kesucian tempat ibadah tersebut.
Kamu gak mau kan melihat tempat ibadah rusak pemandangannya gara-gara pengunjungnya yang tak menjaga kebersihan?
5.            Menambah pengetahuan
Esensi travelling tidak hanya untuk bersenang-senang dan melepas penat, pun jika tujuan wisata kamu adalah ke tempat ibadah. Jangan sampai kamu mengunjungi tempat ibadah hanya sekadar memenuhi keinginan berfoto karena tempat tersebut memiliki arsitektur yang mengagumkan. Manfaatkanlah kesempatan kamu berwisata religi untuk menambah pengetahuan mengenai tempat yang kunjungi, seperti sejarah pembuatan tempat ibadah tersebut. Jadi, kamu gak hanya dapat kesenangan tapi pengetahuan kamu juga ikut bertambah.
 Sumber : travel(dot)detik(dot)com




Read more...
Posted by Fahrizal | 0 comments

Tata Cara Pelaksanaan Umrah


Pertama:
Jika seseorang akan melaksanakan umrah, dianjurkan untuk mempersiapkan diri sebelum berihram dengan mandi sebagaimana seorang yang mandi junub, memakai wangi-wangian yang terbaik jika ada dan memakai pakaian ihram.
Kedua:
Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar kain ihran yang berfungsi sebagai sarung dan penutup pundak. Adapun bagi wanita, ia memakai pakaian yang telah disyari’atkan yang menutupi seluruh tubuhnya. Namun tidak dibenarkan memakai cadar/ niqab (penutup wajahnya) dan tidak dibolehkan memakai sarung tangan.
Ketiga:
Berihram dari miqat untuk dengan mengucapkan:
لَبَّيْكَ عُمْرَةً
labbaik ‘umroh” (aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah).
Keempat:
Jika khawatir tidak dapat menyelesaikan umrah karena sakit atau adanya penghalang lain, maka dibolehkan mengucapkan persyaratan setelah mengucapkan kalimat di atas dengan mengatakan,
اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي
Allahumma mahilli haitsu habastani” (Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku).
Dengan mengucapkan persyaratan ini—baik dalam umrah maupun ketika haji–, jika seseorang terhalang untuk menyempurnakan manasiknya, maka dia diperbolehkan bertahallalul dan tidak wajib membayar dam(menyembelih seekor kambing).
Kelima:
Tidak ada alat khusus untuk berihram, namun jika bertepatan dengan waktu shalat wajib, maka shalatlah lalu berihram setelah shalat.
Keenam:
Setelah mengucapkan “talbiah umrah” (pada poin ketiga), dilanjutkan dengan membaca dan memperbanyak talbiah berikut ini, sambil mengeraskan suara bagi laki-laki dan lirih bagi perempuan hingga tiba di Makkah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَك لَبَّيْكَ ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَك وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَك
Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak”. (Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu,  aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).
Ketujuh:
Jika memungkinkan, seseorang dianjurkan untuk mandi sebelum masuk kota Makkah.
Kedelapan:
Masuk Masjidil Haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik” (Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu).[1]
Kesembilan:
Menuju ke Hajar Aswad, lalu menghadapnya sambil membaca “Allahu akbar” atau “Bismillah Allahu akbar” lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya. Jika tidak memungkinkan untuk menciumnya, maka cukup dengan mengusapnya, lalu mencium tangan yang mengusap hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka cukup dengan memberi isyarat kepadanya dengan tangan, namun tidak mencium tangan yang memberi isyarat. Ini dilakukan pada setiap putaran thawaf.
Kesepuluh:
Kemudian, memulai thawaf umrah 7 putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula. Dan disunnahkan berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4 putaran terakhir.
Kesebelas:
Disunnahkan pula mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf. Namun tidak dianjurkan mencium rukun Yamani. Dan apabila tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka tidak perlu memberi isyarat dengan tangan.
Keduabelas:
Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, disunnahkan membaca,
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” (Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka). (QS. Al Baqarah: 201)
Ketigabelas:
Tidak ada dzikir atau bacaan tertentu pada waktu thawaf, selain yang disebutkan pada no. 12. Dan seseorang yang thawaf boleh membaca Al Qur’an atau do’a dan dzikir yang ia suka.
Keempatbelas:
Setelah thawaf, menutup kedua pundaknya, lalu menuju ke makam Ibrahim sambil membaca,
وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla” (Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat) (QS. Al Baqarah: 125).
Kelimabelas:
Shalat sunnah thawaf dua raka’at di belakang Maqam Ibrahim[2], pada rakaat pertama setelah membaca surat Al Fatihah, membaca surat Al Kaafirun dan pada raka’at kedua setelah membaca Al Fatihah, membaca surat Al Ikhlas.[3]
Keenambelas:
Setelah shalat disunnahkan minum air zam-zam dan menyirami kepada dengannya.
Ketujuhbelas:
Kembali ke Hajar Aswad, bertakbir, lalu mengusap dan menciumnya jika hal itu memungkinkan atau mengusapnya atau memberi isyarat kepadanya.

SA’I UMRAH
Kedelapanbelas:
Kemudian, menuju ke Bukit Shafa untuk melaksanakan sa’i umrah dan jika telah mendekati Shafa, membaca,
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
Innash shafaa wal marwata min sya’airillah”  (Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah) (QS. Al Baqarah: 158).
Lalu mengucapan,
نَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ
Nabda-u bimaa bada-allah bih”.
Kesembilanbelas:
Menaiki bukit Shafa, lalu menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya—jika hal itu memungkinkan—, kemudian membaca:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ  (3x)
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. (3x)
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.”[4]
Keduapuluh:
Bacaan ini diulang tiga kali dan berdoa di antara pengulangan-pengulangan itu dengan do’a apa saja yang dikehendaki.
Keduapuluhsatu:
Lalu turun dari Shafa dan berjalan menuju ke Marwah.
Keduapuluhdua:
Disunnahkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh di antara dua tanda lampu hijau yang beada di Mas’a (tempat sa’i) bagi laki-laki, lalu berjalan biasa menuju Marwah dan menaikinya.
Keduapuluhtiga:
Setibanya di Marwah, kerjakanlah apa-apa yang dikerjakan di Shafa, yaitu menghadap kiblat, bertakbir, membaca dzikir pada no. 19 dan berdo’a dengan do’a apa saja yang dikehendaki, perjalanan (dari Shafa ke Marwah) dihitung satu putaran.
Keduapuluhempat:
Kemudian turunlah, lalu menuju ke Shafa dengan berjalan di tempat yang ditentukan untuk berjalan dan berlari bagi laki-laki di tempat yang ditentukan untuk berlari, lalu naik ke Shafa dan lakukan seperti semula, dengan demikian terhitung dua putaran.
Keduapuluhlima:
Lakukanlah hal ini sampai tujuh kali dengan berakhir di Marwah.
Keduapuluhenam:
Ketika sa’i, tidak ada dzikir-dzikir tertentu, maka boleh berdzikir, berdo’a, atau membaca bacaan-bacaan yang dikehendaki.
Keduapuluhtujuh:
Jika membaca do’a ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
Allahummaghfirli warham wa antal a’azzul akrom” (Ya Rabbku, ampuni dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha Pemurah), tidaklah mengapa  karena telah diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud dan ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya mereka membacanya ketika sa’i.
Keduapuluhdelapan:
Setelah sa’i, maka bertahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul, dan yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal. Adapun bagi wanita, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari.
Keduapuluhsembilan:
Setelah memotong atau mencukur rambut, maka berakhirlah ibadah umrah dan Anda telah dibolehkan untuk mengerjakan hal-hal yang tadinya dilarang ketika dalam keadaan ihram.

Demikianlah ringkasan amalan umrah yang merupakan faedah dari Buku “Petunjuk Praktis Manasik Haji dan Umrah”, penulis Abu Abdillah, terbitan Darul Falah.

Preparing one day before umroh, 4 Dzulqo’dah 1431 H, in King Saud University, Riyadh, KSA
Muhammad Abduh Tuasikal

[1] Do’a masuk masjid dan keluar masjid sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Sa’id:
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ. وَإِذَا خَرَجَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
“Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid, maka ucapkanlah, ‘Allahummaftahlii abwaaba rohmatik’ (Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu). Jika keluar dari masjid, ucapkanlah: ‘Allahumma inni as-aluka min fadhlik’ (Ya Allah, aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu).” (HR. Muslim no. 713)
[2] Yang dimaksud Maqam Ibrahim, yaitu tempat berdiri Nabi Ibrahim ‘alaihis salam ketika membangun Ka’bah, bukan kuburan beliau. Shalat di belakang Maqam Ibrahim jika kondisinya memungkinkan. Adapun jika tidak memungkinkan karena dipadati oleh orang-orang yan thawaf atau yang mengerjakan shalat, maka boleh shalat di tempat mana pun di dalam Masjidil Haram.
[3] Dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang amat panjang disebutkan,
فجعل المقام بينه وبين البيت [ فصلى ركعتين : هق حم ] فكان يقرأ في الركعتين : ( قل هو الله أحد ) و ( قل يا أيها الكافرون ) ( وفي رواية : ( قل يا أيها الكافرون ) و ( قل هو الله أحد
Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan maqom Ibrahim antara dirinya dan Ka’bah, lalu beliau laksanakan shalat dua raka’at. Dalam dua raka’at tersebut, beliau membaca Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas) dan Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun). Dalam riwayat yang lain dikatakan, beliau membaca Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun) dan Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas).” (Disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Hajjatun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal. 56)
[4] HR. Muslim no. 1218.
Read more...